KONSEP ZERO WASTE UNTUK CELANA CASUAL DARI BAHAN TENUN LURIK DI YOGYA DESIGN SCHOOLS

Authors

  • Sri Purwani Jurnal pengabdian masyarakat

Keywords:

Zero waste, Tenun lurik, Celana

Abstract

ABSTRAK

Konsep zero waste sudah beberapa waktu menjadi program  yang cukup penting di beberapa kota atau negara. Pesatnya populasi manusia dan sifat konsumtifnya terhadap kebutuhan fashion, industri fashion melakukan produksi dalam skala besar. Dampaknya meninggalkan waste/ sampah sisa produksi yang makin lama makin melimpah. Perlu adanya inovasi, rekayasa dalam membuat busana yang minim sampah atau limbah sehingga tetap dapat dinikmati lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Pada pelatihan ini menyajikan materi pembuatan celana panjang yang menerapkan konsep zero waste menggunakan kain tenun bermotif lurik. Proses pembuatan dilakukan tanpa pola dari kertas namun langsung digambar pada kain, sehingga lebih hemat waktu atau lebih cepat proses pembuatannya. Dengan menggunakan bahan tenun bergaris/ lurik menghasilkan celana panjang kasual yang cukup indah karena menghasilkan variasi arah garis-garis lurik. Metode yang digunakan antara lain ceramah, demontrasi, pendampingan, tugas mandiri. Tujuannya membekali masyarakat dengan ketrampilan yang dapat dimanfaatkan sebagai skills yang dapat meningkatkan karya bernilai ekonomis.

Kata Kunci: Zero waste, Tenun lurik, Celana

 

 

ABSTRACT

The concept of zero waste has been a fairly important program for some time in several cities or countries. With the rapid human population and its consumptive type towards fashion needs, the fashion industry produces large-scale production. The impact is leaving waste production which is increasingly abundant. There is a need for innovation and engineering in making clothing that have minimal waste, so that a clean and healthy work environment can be enjoyed. This training presents material for making trousers which applies the concept of zero waste using woven cloth with lurik pattern. The manufacturing process is carried out without a pattern from paper but is directly drawn on the cloth, thus saving time or making the manufacturing process faster. Using striped / lurik weaving, it produces casual trousers which are quite beautiful because they produce variations of the direction of the striated lines. The methods used include lectures, demonstrations, mentoring, independent assignments. The goal is to equip the community with skills that can be used as skills that can increase works of economic value.

Keywords: Zero waste, Lurik weaving, Pants

References

Davidson, G. (2011). “Waste Management Practices: Literatur Review” (PDF)

Ika Wahyuning Widiarti, (2012). Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala Rumah Tangga Secara Mandiri. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 4, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 101-113 ISSN: 2085-1227

Maurilla Imron. Zero Waste Thoughts. https://zerowaste.id/zero-waste-thoughts/manfaat-zero-waste-selain-kepada-lingkungan/diunduh tanggal 20 Desember 2020, pukul 10.01

Snow, W. & Dickinson J. (2001). "The end of waste: Zero waste by 2020" (PDF).

Snow, W. & Dickinson J. (2010). “The ands of waste: zero waste by 2020” (PDF)

Spiegelman, H. ( 2006).Transitioning to Zero Waste-What can local govemments do NOW?” ( PDF).
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Downloads

Published

2021-06-28

How to Cite

Purwani, S. (2021). KONSEP ZERO WASTE UNTUK CELANA CASUAL DARI BAHAN TENUN LURIK DI YOGYA DESIGN SCHOOLS. Jurnal Abdimas Akademika, 2(01), 43–54. Retrieved from https://aks-akk.e-journal.id/JAA/article/view/125